Breaking News

Indonesia

Pengetahuan

Teknologi

Jepang

Senin, 22 Februari 2016

Mengenal Agama Shinto

Shinto



Shinto (神道 Shintō?, secara harfiah bermakna "jalan/jalur dewa") adalah sebuah agama yang berasal dari Jepang. Dari masa Restorasi Meijihingga akhir Perang Dunia II, Shinto adalah agama resmi di Jepang.
Shinto sebagai agama asli bangsa Jepang, agama tersebut memiliki sifat yang cukup unik. Proses terbentuknya, bentuk-bentuk upacara keagamaannya maupun ajaran-ajarannya memperlihatkan perkembangan yang sangat ruwet. Banyak istilah-istilah dalam agama Shinto yang sukar dialih bahasakan dengan tepat ke dalam bahasa lainnya. Kata-kata Shinto sendiri sebenarnya berasal dari bahasa China yang berarti “jalan para dewa”, “pemujaan para dewa”, “pengajaran para dewa”, atau “agama para dewa”. Dan nama Shinto itu sendiri baru dipergunakan untuk pertama kalinya untuk menyebut agama asli bangsa Jepang itu ketika agama Buddha dan agama konfusius (Tiongkok) sudah memasuki Jepang pada abad keenam masehi.
Pertumbuhan dan perkembagan agama serta kebudayaan Jepang memang memperlihatkan kecenderungan yang asimilatif. Sejarah Jepang memperlihatkan bahwa negeri itu telah menerima berbagai macam pengaruh, baik kultural maupun spiritual dari luar. Semua pengaruh itu tidak menghilangkan tradisi asli, dengan pengaruh-pengaruh dari luar tersebut justru memperkaya kehidupan spiritual bangsa Jepang. Antara tradisi-tradisi asli dengan pengaruh-pengaruh dari luar senantiasa dipadukan menjadi suatu bentuk tradisi baru yang jenisnya hampir sama. Dan dalam proses perpaduan itu yang terjadi bukanlah pertentangan atau kekacauan nilai, melainkan suatu kelangsungan dan kelanjutan. Dalam bidang spiritual, pertemuan antara tradisi asli Jepang dengan pengaruh-pengaruh dari luar itu telah membawa kelahiran suatu agama baru yaitu agama Shinto, agama asli Jepang.


Pengertian

Shinto adalah kata majemuk daripada “Shin” dan “To”. Arti kata “Shin” adalah “roh” dan “To” adalah “jalan”. Jadi “Shinto” mempunyai arti lafdziah “jalannya roh”, baik roh-roh orang yang telah meninggal maupun roh-roh langit dan bumi. Kata “To” berdekatan dengan kata “Tao” dalam taoisme yang berarti “jalannya Dewa” atau “jalannya bumi dan langit”. Sedang kata “Shin” atau “Shen” identik dengan kata “Yin” dalam taoisme yang berarti gelap, basah, negatif dan sebagainya ; lawan dari kata “Yang”. Dengan melihat hubungan nama “Shinto” ini, maka kemungkinan besar Shintoisme dipengaruhi faham keagamaan dari Tiongkok. Sedangkan Shintoisme adalah faham yang berbau keagamaan yang khusus dianut oleh bangsa Jepang sampai sekarang. Shintoisme merupakan filsafat religius yang bersifat tradisional sebagai warisan nenek moyang bangsa Jepang yang dijadikan pegangan hidup. Tidak hanya rakyat Jepang yang harus menaati ajaran Shintoisme melainkan juga pemerintahnya juga harus menjadi pewaris serta pelaksana agama dari ajaran ini.

Sumber Penulisan

  • Pertama sumber luar (asing) yang banyak ditemukan pada sejumlah buku atau site seperti wikipedia misalnya, menjelaskan dengan cukup detail tentang agama ini.
  • Kedua, ajaran Shinto menurut versi negara terutama saat agama ini ditetapkan sebagai agama resmi zaman Meiji dahulu. Doktrin dan ajaran mulai ditulis yang sepertinya lebih difokuskan pada ajaran kesetiaan pada negara dan kaisar.
  • Ketiga, sumber dari lembaga pendidikan seperti Encyclopedia Shinto.
  • Dan yang terakhir adalah sumber dari masyarakat itu sendiri.

Sejarah

Shintoisme (agama Shinto) pada mulanya adalah merupakan perpaduan antara faham serba jiwa (animisme) dengan pemujaan terhadap gejala-gejala alam. Shintoisme dipandang oleh bangsa Jepang sebagai suatu agama tradisional warisan nenek moyang yang telah berabad-abad hidup di Jepang, bahkan faham ini timbul daripada mitos-mitos yang berhubungan dengan terjadinya negara Jepang. Latar belakang historis timbulnya Shintoisme adalah sama-sama dengan latar belakang historis tentang asal usul timbulnya negara dan bangsa Jepang. Karena yang menyebabkan timbulnya faham ini adalah budidaya manusia dalam bentuk cerita-cerita pahlawan (mitologi) yang dilandasi kepercayaan animisme, maka faham ini dapat digolongkan dalam klasifikasi agama alamiah. Nama Shinto muncul setelah masuknya agama Buddha ke Jepang pada abad keenam masehi yang dimaksudkan untuk menyebut kepercayaan asli bangsa Jepang. Selama berabad-abad antara agama Shinto dan agama Buddha telah terjadi percampuran yang sedemikian rupa (bahkan boleh dikatakan agama Shinto berada di bawah pengaruh kekuasaan agama Buddha) sehingga agama Shinto senantiasa disibukkan oleh usaha-usaha untuk mempertahankan kelangsungan “hidupnya” sendiri. Pada perkembangan selanjutnya, dihadapkan pertemuan antara agama Budha dengan kepercayaan asli bangsa Jepang (Shinto) yang akhienya mengakibatkan munculnya persaingan yang cukup hebat antara pendeta bangsa Jepang (Shinto) dengan para pendeta agama Buddha, maka untuk mempertahankan kelangsungan hidup agama Shinto para pendetanya menerima dan memasukkan unsur-unsur Buddha ke dalam sistem keagamaan mereka. Akibatnya agama Shinto justru hampir kehilangan sebagian besar sifat aslinya. Misalnya, aneka ragam upacara agama bahkan bentuk-bentuk bangunan tempat suci agama Shinto banyak dipengaruhi oleh agama Buddha. Patung-patang dewa yang semula tidak dikenal dalam agama Shinto mulai diadakan dan ciri kesederhanaan tempat-tempat suci agama Shinto lambat laun menjadi lenyap digantikan dengan gaya yang penuh hiasan warna-warni yang mencolok.
Tentang pengaruh agama Buddha yang lain nampak pada hal-hal seperti anggapan bahwa dewa-dewa Shintoisme merupakan Awatara Buddha (penjelmaan dari Buddha dan Bodhisatwa), Dainichi Nyorai (cahaya besar) merupakan figur yang disamakan dengan Waicana (salah satu dari dewa-dewa penjuru angin dalam Budhisme Mahayana), hal im berlangsung sampai abad ketujuh belas masehi. Setelah abad ketujuh belas timbul lagi gerakan untuk menghidupkan kembali ajaran Shinto murni di bawah pelopor Kamamobuchi, Motoori, Hirata, Narinaga dan lain-lain dengan tujuan bangsa Jepang ingin membedakan “Badsudo” (jalannya Buddha) dengan “Kami” (roh-roh yang dianggap dewa oleh bangsa Jepang) untuk mempertahankan kelangsungan kepercayaannya. Pada abad kesembilan belas tepatnya tahun 1868 agama Shinto diproklamirkan menjadi agama negara yang pada saat itu agama Shinto mempunyai 10 sekte dan 21 juta pemeluknya. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa paham Shintoisme merupakan ajaran yang mengandung politik religius bagi Jepang, sebab saat itu taat kepada ajaran Shinto berarti taat kepada kaisar dan berarti pula berbakti kepada negara dan politik negara.


Kepercayaan dan Peribadatan Agama Shinto

Kepercayaan agama Shinto

Dalam agama Shinto yang merupakan perpaduan antara faham serba jiwa (animisme) dengan pemujaan terhadap gejala-gejala alam mempercayai bahwasanya semua benda baik yang hidup maupun yang mati dianggap memiliki ruh atau spirit, bahkan kadang-kadang dianggap pula berkemampuan untuk bicara, semua ruh atau spirit itu dianggap memiliki daya kekuasaan yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka (penganut Shinto), daya-daya kekuasaan tersebut mereka puja dan disebut dengan “Kami”. Istilah “Kami” dalam agama Shinto dapat diartikan dengan “di atas” atau “unggul”, sehingga apabila dimaksudkan untuk menunjukkan suatu kekuatan spiritual, maka kata “Kami” dapat dialih bahasakan (diartikan) dengan “Dewa” (Tuhan, God dan sebagainya). Jadi bagi bangsa Jepang kata “Kami” tersebut berarti suatu objek pemujaan yang berbeda pengertiannya dengan pengertian objek-objek pemujaan yang ada dalam agama lain.
Dewa-dewa dalam agama Shinto jumlahnya tidak terbatas, bahkan senantiasa bertambah, hal ini diungkapkan dalam istilah “Yao-Yarozuno Kami” yang berarti “delapan miliun dewa”. Menurut agama Shinto kepercayaan terhadap berbilangnya tersebut justru dianggap mempunyai pengertian yang positif. Sebuah angka yang besar berarti menunjukkan bahwa para dewa itu memiliki sifat yang agung, maha sempurna, maha suci dan maha murah. Oleh sebab itu angka-angka seperti 8, 80, 180, 5, 100, 10, 50, 100, 500 dan seterusnya dianggap sebagai angka-angka suci karena menunjukkan bahwa jumlah para dewa itu tidak terbatas jumlahnya. Dan seperti halnya jumlah angka dengan bilangannya yang besar maka bilangan itu juga menunjukkan sifat kebesaran dan keagungan “Kami”. Pengikut-pengikut agama Shinto mempunyai semboyan yang berbunyi “Kami negara – no – mishi” yang artinya : tetap mencari jalan dewa. Kepercayaan kepada “Kami” daripada benda-benda dan seseorang, keluarga, suku, raja-raja sampai kepada “Kami” alam raya menimbulkan kepercayaan kepada dewa-dewa. Orang Jepang (Shinto) mengakui adanya dewa bumi dan dewa langit (dewa surgawi) dan dewa yang tertinggi adalah Dewi Matahari (Ameterasu Omikami) yang dikaitkan dengan pemberi kamakmuran dan kesejahteraan serta kemajuan dalam bidang pertanian.
Disamping mempercayai adanya dewa-dewa yang memberi kesejahteraan hidup, mereka juga mempercayai adanya kekuatan gaib yang mencelakakan, yakni hantu roh-roh jahat yang disebut dengan Aragami yang berarti roh yang ganas dan jahat. Jadi dalam Shintoisme ada pengertian kekuatan gaib yang dualistis yang satu sama lain saling berlawanan yakni “Kami” versus Aragami (Dewi melawan roh jahat) sebagaimana kepercayaan dualisme dalam agama Zarathustra.
Dari kutipan di atas dapat dilihat adanya tiga hal yang terdapat dalam konsepsi kedewaan agama Shinto, yaitu :
  • Dewa-dewa yang pada umumnya merupakan personifikasi dari gejala-gejala alam itu dianggap dapat mendengar, melihat dan sebagainya sehingga harus dipuja secara langsung.
  • Dewa-dewa tersebut dapat terjadi (penjelmaan) dari roh manusia yang sudah meninggal.
  • Dewa-dewa tersebut dianggap mempunyai spirit (mitama) yang beremanasi dan berdiam di tempat-tempat suci di bumi dan mempengaruhi kehidupan manusia.

Peribadatan agama Shinto

Agama Shinto sangat mementingkan ritus-ritus dan memberikan nilai sangat tinggi terhadap ritus yang sangat mistis. Menurut agama Shinto watak manusia pada dasarnya adalah baik dan bersih. Adapun jelek dan kotor adalah pertumbuhan kedua, dan merupakan keadaan negatif yang harus dihilangkan melalui upacara pensucian (Harae). Karena itu agama Shinto sering dikatakan sebagai agama yang dimulai dengan dengan pensucian dan diakhiri dengan pensucian. Upacara pensucian (Harae) senantiasa dilakukan mendahului pelaksanaan upacara-upacara yang lain dalam agama Shinto.
Ritus-ritus yang dilakukan dalam agama Shinto terutama adalah untuk memuja dewi Matahari (Ameterasu Omikami) yang dikaitkan dengan kemakmuran dan kesejahteraan serta kemajuan dalam bidang pertanian (beras), yang dilakukan rakyat Jepang pada Bulan Juli dan Agustus di atas gunung Fujiyama.

Ritual Shintoisme

Matsuri adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan. Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi. Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya. Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan

Matsuri

Matsuri berasal dari kata matsuru (matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato. Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta. Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius

Dewa Dewi

Dewi matahari Shinto disebut Tensho Daijin yang juga dikenal dengan Amaterasu Omikami. Amaterasu adalah Ratu dari seluruh “Kami”, ia adalah anak dari Izanagi dan Izanami (Dewa Pencipta dari mitologi Jepang). Keluarga Kekaisaran Jepang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari garis keturunan Dewi Amaterasu. Oleh karena itu maka para Kaisar Jepang dianggap sebagai keturunan para dewa. Kamus Istilah dan Konsep Buddhis menyertakan informasi berikut berkaitan dengannya: “Dewi Matahari yang terdapat dalam mitologi Jepang, yang belakangan diadopsi menjadi seorang dewa pelindung dalam Buddhisme. Menurut catatan sejarah tertua, Kojiki (Catatan tentang Hal-hal Kuno) dan Nihon Shoki (Sejarah Negeri Jepang), ia adalah pemimpin mahkluk gaib dan juga leluhur dari keluarga kerajaan. Dalam banyak tulisannya, Nichiren Daishonin memandang Tensho Daijin sebagai personifikasi dari perbuatan-perbuatan yang melindungi kemakmuran orang-orang yang memiliki hati kepercayaan dalam Hukum Sejati.”

Kitab Suci

Kitab suci agama Shinto yang paling tua ada dua buah, yang disusun sepuluh abad sepeninggal Jimmu Tenno (660 SM) yang merupakan kaisar Jepang yang pertama, yaitu; Kojiki (Catatan dari hal-hal Kuno) yang mencatat peristiwa-peristiwa purbakala yang disusun pada 712 M, dan Nihongi (Sejarah Jepang) yang ditulis pada 720 M oleh seorang pangeran Jepang . Kemudian terdapat dua karya kemudian, yakni Yengishiki (Lembaga-lembaga pada masa Yengi), dan Manyoshiu yaitu kumpulan dari 10.000 daun adalah karya utama, tapi ini tidak dianggap sebagai kitab suci yang diwahyukan.

Tujuan Agama Shinto

Tujuan utama dari Shinto adalah mencapai keabadian di antara mahluk-mahluk rohani, Kami. Kami dipahami oleh penganut Shinto sebagai satu kekuasaan supernatural yang suci hidup di atau terhubung dengan dunia roh. Agama Shinto sangat animistik, sebagaimana kebanyakan keyakinan timur, percaya bahwa semua mahluk hidup memiliki satu Kami dalam hakikatnya. Hakikat manusia adalah yang paling tinggi, karena mereka memiliki Kami yang paling banyak. Keselamatan adalah hidup dalam jiwa dunia dengan mahluk-mahluk suci ini, Kami. Jalan Untuk Mencapai Tujuan Dalam Shinto keselamatan dicapai melalui pentaatan terhadap semua larangan dan penghindaran terhadap orang atau obyek yang mungkin menyebabkan ketidak sucian atau polusi. Persembahyangan dilakukan dan persembahan dibawa ke kuil untuk para Dewa yang dikatakan ada sejumlah 800 miliar di alam semesta. Manusia tidak mempunyai Tuhan tertinggi untuk ditaati, tapi hanya perlu mengetahui bagaimana menyesuaikan diri dengan Kami dalam berbagai manifestasinya. Kami seseorang tetap hidup setelah kematian, dan manusia biasanya menginginkan untuk berharga dan dikenang dengan baik oleh keturunannya. Oleh karena itu, pemenuhan kewajiban adalah unsur yang paling penting dari Shinto.





Baca selengkapnya ...

Senin, 15 Februari 2016

Pemerintah Bangun 10 Kota Baru



[PALANGKARAYA] Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A Chaniago mengungkapkan rencana pemindahan ibu kota masih terus dikaji, namun saat ini pemerintah ingin mendahulukan untuk membangun 10 kota baru sebagai upaya penyebaran dan pemerataan pembangunan.

"Sekarang kita langkahnya lebih baik untuk menyiapkan pembangunan kota-kota baru. Ketika ada kota baru, bisa jadi dapat diincar jadi ibu kota baru," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago saat berdiskusi dengan pers di Palangkaraya, Senin.

Andrinof mengatakan, Kementerian PPN/Bappenas akan membuat peta jalan untuk pemindahan ibu kota tersebut. Hal itu berdasarkan pertimbangan bahwa kapasitas Jakarta dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan tidak dapat lagi menampung konsentrasi dan berbagai aspek kegiatan penduduknya.

Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, berbagai aspek dari pembangunan sistem transportasi, kelestarian lingkungan, dan kualitas sanitasi sulit untuk menandingi percepatan penambahan beban penduduk di Jakarta. Akibatnya, banyak daerah di Jakarta yang dikhawatirkan menjadi daerah tidak layak huni.

"Jadi akan sangat urgent. Daya dukung Pulau Jawa tidak cukup," kata dia.

Melihat kapasitas Pulau Jawa, Andrinof mengatakan ibu kota tidak mungkin jika dipindahkan ke kota di Pulau Jawa. Hal tersebut juga disebabkan Jawa merupakan sumber produksi pertanian di Indonesia. Jika ibu kota dipindah ke kota di Pulau Jawa dikhawatirkan terjadi alih fungsi lahan yang dapat mengurangi luas lahan pertanian

"Idealnya di Kalimantan. Letaknya harus dikaji lagi. Ini juga karena lebih dekat dari Jawa. Kalau terlalu jauh dari Jawa akan susah menjaga kesinambungan," kata dia.

Wacana sebelumnya, ibu kota akan dipindahkan dari Jakarta ke Palangkaraya. Namun Andrinof mengatakan Palangkaraya sudah tidak layak lagi menjadi ibu kota, karena daya dukung lahan yang tidak memadai.

"Palangkaraya memang luas tapi lahan layak huni kecil. Di sini rawan banjir jika salah kelola," kata dia.

Menurut dia, beberapa wilayah yang cocok menjadi sasaran pemindahan ibu kota di Kalimantan adalah Sampit dan Pangkalan Bun.

Namun, seperti dikatakan Andrinof, pemerintah lebih memfokuskan untuk membangun 10 kota baru. Salah satu calon kota yang sudah melewati proses kajian untuk dibangun adalah Tanjung Selor, yang akan menjadi ibu kota Kalimantan Utara.

Sebelumnya, ketika ditanya letak 9 kota baru lainnya, Andrinof masih enggan membocorkan karena dikhawatirkan menimbulkan banyak sepkulan harga tanah.

Pembangunan kota baru merupakan salah satu rencana aksi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembangunan dengan sasaran antarkewilayahan seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.

Pemerintah ingin memeratakan pembangunan, dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa.
Baca selengkapnya ...

Sabtu, 13 Februari 2016

Ejima Ohashi, Jembatan Paling Mengerikan di Jepang

Jembatan Ejima Ohashi adalah jembatan yang menghubungkan kota Matsue dan Sakaiminato. Ia melintasi Danau Nakaumi




Jembatan Eshima Ohashi (huffingtonpost.com)


Pernahkan kita merasakan naik roller coaster? Mungkin seperti itulah rasanya saat kita mengemudi di jembatan Ejima Ohashi di Jepang—terlebih saat turun. Orang-orang lokal Jepang menyebutnya sebagai jembatan paling mengerikan di Jepang, juga dunia.

Dari kejauhan jembatan ini terlihat begitu menjulang, sangat tingggi, dan memiliki turunan sangat curam. Jembatan Ejima Ohashi adalah jembatan yang menghubungkan kota Matsue dan Sakaiminato. Ia melintasi Danau Nakaumi dan mebjadi batas antara Perfektur Shimane dan Perfektur Tottori. Jembatan beton dengan panjang 1,7 km itu sengaja dibangun sangat tinggi supaya kapal-kapal yang melintasi danau tersebut bisa lewat.

Lantaran dibuat sangat tinggi, di kedua penghujung jembatan terdapat tanjakan dan turunan sangat curam, sehingga jembatan ini dianggap lebih mirip roller coaster.

Jembatan ini memang bukan yang tertinggi di dunia. Ia masih kalah dari jembatan Millau Viaduct di Perancis yang titik tertingginya mencapai 270 meter, lebih tinggi dibanding Menara Eiffel. Ia juga belum setinggi jembatan Sungai Sidhue di Hubei, Cina, yang menggantung di ketinggian 460 meter di atas permukaan laut.


Untuk diketahui, jembatan Ejima Ohashi merupakan bagian dari sebuah jalur jalan pegunungan yang berbahaya yang disebut jalur Huyu G50.








Baca selengkapnya ...

Cara Menghitung Nilai Resistor Pada LED

Cara Menghitung Nilai Resistor Pada LED
LED atau Light Emitting Diode, adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki dua kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda.
Pemasangan kutub LED tidak boleh terbalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan.
Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V dan tergantung karakter warna yang dihasilkan.
Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar, maka perlu kita gunakan resistor yang berguna sebagai penghambat arus.
Tegangan kerja atau volt atau voltage yang jatuh  pada sebuah LED berbeda-beda, menurut warna yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
  • Infra merah : 1,6 V
  • Merah : 1,8 V – 2,1 V
  • Oranye : 2,2 V
  • Kuning : 2,4 V
  • Hijau : 2,6 V
  • Biru : 3,0 V – 3,5 V
  • Putih : 3,0 – 3,6 V
  • Ultraviolet : 3,5 V
Mengacu data di atas, maka Apabila kita ingin mencari nilai resistor pada LED dapat anda gunakan rumus berikut:

R =(Vs-Vd) / I

Keterangan rumus:
R = Resistor
I  = Arus LED
Vs = Tegangan sumber( bisa battery 12V, atau sumber tegangan lainnya).
Vd = Tegangan kerja LED
A. Contoh Rangkaian LED dari sumber catu daya 12 Volt
Contoh 1. Misal kita mempunyai sebuah LED berwarna merah (tegangan kerja 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan  sumber tegangan 12 Volt DC, maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED.
Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan melalui LED adalah 20mA. Jadi dari contoh ini dapat diketahui bahwa:
– Tegangan yang digunakan  (Vs) : 12V
– Tegangan kerja LED  (Vd): 1,8V, dan
– Arus LED (I): 20 mili Ampere = 0,02 Ampere (karena 1000 mili Ampere = 1 Ampere).
Maka hambatan pada resistor atau R warna merah adalah sebesar:
merah untuk 12 volt:= (Vs-Vd) / I
= (12 volt – 1,8 volt) / 0,02
= 10,2 / 0.02
510 ohm
Contoh 2. Dengan cara yang sama  jika LED yang digunakan berwarna biru dan sumber catu daya 12 Volt, maka:
biru untuk 12 volt:= (Vs-Vd) / I
= (12 volt – 3 volt) / 0,02
= 9 / 0.02
= 450 ohm
B. Contoh Rangkaian LED dari sumber catu daya 5 Volt
Misal kita mempunyai sebuah LED berwarna merah (tegangan kerja 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan  sumber tegangan 5 Volt DC, maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED.
Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan melalui LED adalah 20mA. Jadi dari contoh ini dapat diketahui bahwa:
– Tegangan yang digunakan  (Vs) : 5V
– Tegangan kerja LED  (Vd): 1,8V, dan
– Arus LED (I): 20 mili Ampere = 0,02 Ampere (karena 1000 mili Ampere = 1 Ampere).
Maka hambatan pada resistor atau R adalah sebesar:
R = (Vs-Vd) / I
= (5-1,8) / 0,02
160 ohm
merah untuk 5 volt:
= (Vs-Vd) / I
= (5 volt – 1,8 volt) / 0,02
= 3,2 / 0.02
160 ohm

Pemasangan LED paralel pada tegangan 12 Volt
Menghitung resistor secara seri :
Jika LED di pasang secara seri maka tegangan kerja LED adalah penjumlahan dari keseluruhan LED yang dipasang seri  tersebut, dalam contoh berikut diperlihatkan tiga buah LED warna kuning yang di pasang seri, jika tegangan sumber masih sama 12V maka maka:
3 buah R kuning untuk 12 volt:
= (12V – (2,4V+2,4V+2,4V)) / 0.02 A
= (12V – 9.6 V) / 0.02 A
120 ohm

Pemasangan LED serie pada tegangan 12 Volt
Demikianlah, semoga info ini dapat berguna bagi anda, salam. (sumber: skemarangkaian@blogspot.com)
rangkaian lampu flip flop 5 volt
Rangkaian lampu LED flip-flop (berkedip bergantian) dengan catu daya hanya sebesar 5 volt. Sangat cocok digunakan dari catu daya dari adaptor ukuran kecil atau charger cellphone bahkan catu daya dari baterai cellphone.
Baca selengkapnya ...

Minggu, 07 Februari 2016

Virus Zika

Virus Zika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Virus Zika
Virus Zika dilihat dalam mikroskop elektron.
Klasifikasi virus
Group:Group IV ((+)ssRNA)
Famili:Flaviviridae
Genus:Flavivirus
Spesies:Zika virus

Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor pembawa virus Zika.
Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin.Penyakit Zika memiliki kaitan dengan demam kuningdan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda yang lain.
Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika TengahKaribia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah besar. Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda kehamilan bagi wanita. Menurut laporan, transmisi virus Zika pada janindapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir. Badan-badan kesehatan dan pemerintah lain juga mengeluarkan peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara seperti KolombiaEkuadorEl Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk menunda kehamilan sehingga risiko tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional
Baca selengkapnya ...

Sabtu, 06 Februari 2016

Naruto dan Hinata

Episode yang menampilkan Naruto dan Hinata secara bersama
Mungkin bila ada yang kurang benar mohon maklum :D

Naruto Part 1 (Naruto saat Kecil) :

Episode 1
Episode 3
Episode 23
Episode 24 - Ujian Chunnin pertama, Honata memberi contekan pada Naruto
Episode 25
Episode 37
Episode 44
Episode 45
Episode 46 & 47 - Hinata vs. Neji
Episode 59 - Bertemu di Lapangan berlatih sebelum Ujian Chunnin babak Terakhir
Episode 60 - Naruto vs. Neji
Episode 148-151 - Misi mencari serangga Bikochu, dan pertarungan dengan Pengendali Lebah
Episode 158
Episode 159 & 160 - Misi penangkapan gosunkugi, Hinata memberi Naruto makanan berbentuk wajah Naruto
Episode 175 & 176 - Missi mencari harta karun tersembunyi
Episode 187-191 - Escorting a caravan/finding out they have to protect Princess Haruna, blah blah blah. Hinata is in all of them but it is mostly 189-190
Episode 194 - Entering a haunted castle
Episode 197-201 - Gennou memasang Bom di Konoha, Naruto satu Tim dengan Hinata
Episode 220 - Last episode of Naruto, saying goodbye.



I hope I didn't miss any episodes but that about sums up Naruto Part 1.


Naruto Shippuden (Part 2) :

Episode 1 (cant remember if shes in this one, his first day back in Konoha)
Episode 33 - Naruto mencari anggota Tim Kakasi yang baru, Hinata tersipu malu saat bertemu Naruto
Episode 90-112 - Sesi penangkapan Sanbi (Ekor Tiga)
Episode 122 - Misi pencarian Sasuke setelah Orochimaru mati. Naruto, Hinata dan Yamato bertemu Kabuto (I think there might be more episodes to this one)
Episode 165-167 - Hinata melawan Tendo Pain/Yahiko
Episode 169 - Hinata bangun setelah sembuh dari serangan Tendo Pain/Yahiko
Episode 175 - Naruto sang Pahlawan Konoha, semua orang bersuka cita
Episode 176
Episode 219
Episode 220
Episode 232 - Para Gadis berkumpul bersama, Hinata menceritakan tentang Naruto
Episode 236 - Friends you can count on, Team 8 helps Shino train
Episode 271
Episode 279 - Tim 8 menyelidiki Goa persembunyian Zetsu Putih, Kiba nenggoda hinata dengan menyebut Naruto
Episode 306 - The hearts eye, Neji and Hinata train. Neji tries to get Eyebright plant so she can see fireworks with Naruto
Episode 311 - Prologue of Road to Ninja
Episode 321
Episode 330





Last but not least, omakes (clips at end of shows)


Episode 33 Kiba and Hinata reminiscing
Episode 87 Team 8 at the river
Episode 95 Ramen eating contest
Episode 96 Valentines Day
Episode 103 Kibas sense of smell
Episode 105 Blank script
Episode 110 Eating at Ichiraku
Episode 121 Hinata saying "Naruto" in studio
Episode 134 Hinata in bunny outfit
Episode 142 Sakura is trying to be Hinata saying "Naruto" (wannabe!)
Episode 165 Sakura and Hinata on stage, Sakura is jelly of her
Episode 168 Guy interviewing Hinata



masih berlanjut




Baca selengkapnya ...
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2016. RiYan 聖人 - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger